ABSTRAK
Agustina,Rizki. Susu Ubi Talas (Colocasia esculenta [L] Schott) sebagai Salah Satu Bentuk Diversifikasi Pangan. Karya Ilmiah Remaja. 2010.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam, salah satunya ialah tumbuhan. Contoh kecil dari sumber daya tumbuhan yang dapat dimanfaatkan adalah ubi talas, ubi talas dispesifikasikan ke dalam bentuk susu. Ubi talas dibentuk sedemikian rupa dengan maksud dan tujuan untuk memudahkan tubuh dalam menyerap gizi yang terkandung di dalam susu ubi talas. Dengan kandungan gizi yang tinggi pada susu ubi talas, salah satunya karbohidrat maka disimpulkan bahwa susu ubi talas berperan begitu penting dalam hal memberi sumber energi utama bagi tubuh, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur metabolisme tubuh, menyeimbangkan asam dan basa. Ubi talas memiliki kadar gizi yang lebih unggul dari susus sapi, susu kedelai, maupun ubi jalar. Pada kadar vitamin C dan vitamin B1 unggul. Sedangkan pada kadar energi, kalsium, dan fosfor ubi talas. Juga memiliki keunggulan, dan yang paling dominan ubi talas unggul dari semua susu yang lain pada kadar karbohidratnya. Ditarik kesimpulan bahwa ubi talas mengandung gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh diantaranya: karbohidrat, kalsium, fosfor. Dalam bentuk susu, ubi talas tetap memiliki peran yang penting bagi tubuh karena kandungan gizinya tidak berkurang. Dan saran yang dapat diberikan, pemerintah diharapkan dapat memperhatikan sumber daya sekecil apapun sehingga mampu mengangkatnya sebagai sumber perekonomian dan lapangan kerja.
Kata Kunci: ubi, talas, karbohidrat, gizi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia dalam kesehariannya melakukan aktivitas dengan melelahkan. Oleh karena itu diperlukan energi dan asupan gizi yang cukup bagi tubuh demi terwujudnya sebuah kondisi yang stabil bagi tubuh yang penuh dengan aktivitas, khususnya dalam bidang pekerjaan. Salah satu bahan pemberi energi dan gizi yang tinggi adalah susu. Susu merupakan jenis pemberi asupan protein bagi tubuh, yang biasanya disajikan dalam bentuk minuman. Secara umum, susu berasal dari hewan seperti halnya sapi, domba, dan kambing. Selama ini yang paling banyak berlaku dipasaran adalah susu sapi. Namun, susu ini memiliki ciri khas berbau amis sehingga untuk mengkonsumsi setiap hari masyarakat merasa jenuh dan bosan. Dengan adanya kendala tersebut, maka muncullah produk-produk baru yang mampu menyaingi susu sapi seperti susu yang berasal dari biji-bijian.
Kedelai adalah jenis biji-bijian yang identik dengan salah satu bahan untuk masakan, yaitu tempe . Kedelai memiliki protein tinggi berupa Protein Nabati yang peranannya sama besar bagi tubuh seperti Protein Hewani. Tapi seiring perkembangan zaman, kedelai dikembangkan dalam bentuk susu kemudian disebut susu kedelai. Susu kedelai diciptakan akibat masyarakat yang mulai jenuh dalam upaya mengkonsumsi tempe tempe . Selain harga ekonomis menjadi keunggulan bagi susu kedelai, gizinya juga dapat menggantikan gizi yang dikandung susu sapi atau berasal dari hewan atau pula yang sering disebut Protein Hewani. padahal tubuh sangat memerlukan apa yang dikandung
Seiring dengan perkembangan zaman, harga kedelai di pasaran menjadi semakin mahal. Hal ini mendorong masyarakat untuk membuat alternatif pengganti susu kedelai. Seperti yang masyarakat ketahui ada dua jenis susu yaitu susu dari hewan dan yang kedua dari biji-bijian. Saat ini, ide baru dari penulis yaitu susu bukan dibuat dari susu sapi ataupun kedelai tetapi kali ini susu dibuat dari umbi-umbian. Salah satu mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta telah melakukan penenlitian sebelumnya dengan membuat susu prebiotik dari ubi jalar (www.kompas.com). Dengan demikian, penulis mencoba mencari alternatif lain. Jenis umbi yang diambil penulis sebagai salah satu alternatif produk susu yaitu susu dari ubi talas. Menurut Tuti Soenardi (2010), ubi talas dapat digunakan sebagai keripik maupun tepung yang dapat dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis hidangan dari ubi talas.
Tanaman talas tumbuh di daerah tropis. Talas dikenal di Jepang dan China pada masa akhir ini untuk dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai hidangan. Talas dimanfaatkan sebagai makanan pokok dari sejumlah negara tropis di Asia; kepulauan Pasifik dan India bagian barat (Tuti Soenardi, 2010). Departemen Pertanian minta petani memanfaatkan peluang pasar ubi talas ke Jepang. Dari tahun ke tahun permintaan negara tersebut sangat tinggi terhadap komoditi ubi talas (Anonim,2007). Dengan adanya himbauan Departemen Pertanian tersebut, maka ubi talas dalam perkembangannya memiliki nilai ekonomis yang baik. Oleh karena penulis melihat prospek tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat olahan bahan pangan dari ubi talas salah satunya yaitu membuat susu ubi talas.
Ubi talas dikenal di masyarakat memiliki ciri yang gatal jika dikonsumsi. Namun dengan adanya IPTEK maka unsur yang dapat menyebabkan rasa gatal itu dapat dihilangkan. Keunggulan susu ubi talas dari yang lain adalah kandungan gizinya tidak hanya Protein Nabati, tetapi Karbohidrat yang terkandung didalamnya cukup besar serta ada kandungan Lemak, kalsium, fosfor, Vitamin C, dan A. Susu ubi talas memiliki kandungan gizi yang tidak kalah bila dibandingkan dengan susu sapi maupun susu kedelai. Bahan pembuatan susu ubi talas ini relatif murah, mudah memproduksinya, juga mudah didapat sehingga untuk membuatnya sendiri dirumahpun tidak akan sulit.
Kemampuan produksi pangan dalam negeri dari tahun ke tahun semakin terbatas. Agar kecukupan pangan nasional bisa terpenuhi, maka upaya yang dilakukan adalah meningkatkan produktivitas budidaya pangan dengan pemanfaatan teknologi dan upaya diversifikasi pangan. Upaya diversifikasi pangan menjadi sangat penting, karena semakin terbatas kemampuan produksi pangan nasional.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan karbohidrat dimasa mendatang terdapat berbagai macam kendala seperti laju pertumbuhan jumlah penduduk yang masih cukup besar, terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian khususnya lahan sawah di Pulau Jawa dan di beberapa propinsi di luar Pulau Jawa, dengan iklim yang kurang menguntungkan di bidang pertanian maupun serangan hama dan penyakit yang eksplosif, tingkat konsumsi pangan karbohidrat (beras) per kapita per tahun yang masih meningkat dan lain-lain. Kesemuanya itu akan mengakibatkan semakin sulitnya penyediaan pangan, bila masih bertumpu kepada beras semata (single commodity).
Kebutuhan karbohidrat dari tahun ke tahun terus meningkat dimana, penyediaan karbohidrat dari serealia saja tidak mencukupi, sehingga peranan tanaman penghasil karbohidrat dari umbi-umbian khususnya talas semakin penting. Tanaman talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis. Oleh karena itu tanaman talas menjadi sangat penting artinya didalam kaitannya terhadap upaya penyediaan bahan pangan karbohidrat non beras,
Diversifikasi (penganekaragaman) konsumsi pangan, substitusi terigu, pengembangan industri pengolahan hasil dan agroindustri serta komoditi strategis sebagai pemasok devisa melalui ekspor. Selama ini, belum ada yang membuat diversifikasi pangan ubi talas sebagai produk minuman. Oleh karena itu, penulis tergerak untuk membuat produk susu dari ubi talas dan mengemukakan dalam karya ilmiah ini dengan judul “Susu Ubi Talas (Colocasia esculenta [L] Schott) sebagai Salah Satu Bentuk Diversifikasi Pangan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah-masalah yang dapat diungkapkan yaitu:
a. Bagaimana proses pembuatan susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott)?
b. Bagaimana manfaat susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott) bagi tubuh?
c. Bagaimana pemenuhan asupan gizi susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott) bagi tubuh?
d. Apakah keunggulan susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott) dibandingan dengan produk susu yang lain?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pembuatan susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott) dengan baik dan benar
b. Untuk mengetahui manfaat susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott)
c. Untuk mengetahui pemenuhan asupan gizi susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott) bagi tubuh
d. Untuk mengetahui keunggulan susu ubi talas (Colocasia esculenta [L] Schott)
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Siswa
· Siswa mengetahui proses pembuatan susu ubi talas
· Menciptakan kreativitas siswa untuk membuat inovasi produk susu
b. Bagi Masyarakat
· Masyarakat dapat memenuhi asupan gizi yang seimbang dengan susu ubi talas tersebut.
· Masyarakat memiliki alternatif yang lebih banyak untuk memilih produk minuman berupa susu.
c. Bagi Pemerintah
· Membantu pemerintah dalam program diversifikasi pangan sehingga meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Susu
Susu merupakan bahan makanan bernilai gizi tinggi, kandungan gizinya lengkap dengan sifat gizi yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Komponen-komponen penting dalam air susu adalah protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa
serta enzim dan beberapa mikroba. Umumnya susu mengandung air 87,1%, lemak 3,9%, protein 3,4%, laktosa 4,8%, abu 0,72%, dan beberapa vitamin yang larut dalam lemak susu, yaitu vitamin A, D, E, dan K.
Susu harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang paling baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah pecah dan rusak bila penanganannya kurang baik, serta masa simpannya relatif singkat. Untuk menangani masalah tersebut, maka langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpannya.
Susu yang rusak akibat aktivitas mikroorganisme antara lain ditandai dengan: (1) pengasaman dan penggumpalan akibat fermentasi laktosa menjadi asam laktat sehingga pH menurun dan kemungkinan terjadi penggumpalan kasein,
(2) berlendir seperti tali karena terjadinya pengentalan dan pembentukan lendir sebagai akibat pengeluaran bahan seperti kapsul dan bergetah oleh beberapa jenis bakteri, (3) penggumpalan tanpa penurunan pH akibat aktivitas bakteri (www.deptan.go.id).
2.2 Talas (Colocasia esculenta [L] Schott)
2.2.1 Klasifikasi
Kedudukan tanaman talas (Colocasia esculenta [L] Schott) dalam taksonomi adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Aracales
Familia : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia esculenta [L] Schott (Tjitrosoepomo, dalam Amalia, 2008).
2.2.2 Nama Daerah
Nama daerah dari talas yaitu: eumpene (Aceh), lumbu (Gayo), keladi, sukat, ambargo, sauhat, tale, suwat (Batak), bolang, taleus (Sunda), gelo, linyal, tales (Jawa), tales (Bali), ufi lole (Flores), paco (Makasar), aladi (Bugis), bete, komo (Maluku), kalen, mom, warimu, nomo, uma, ifen, fa faine, biau, yefam, buge, hekere, mengkodo (Irian Jaya) (Dalimartha, 2006).
2.2.3 Deskripsi
Talas merupakan tumbuhan yang umumnya dibudidayakan, tapi ada juga yang ditemukan tumbuh secara liar. Talas merupakan herba bergetah dengan batang di bawah tanah yang berbentuk umbi, tingginya 0,4 - 1,5 m. Tangkai daun berwarna hijau, bergaris-garis tua atau keunguan. Pangkal daun membentuk pelepah. Helaian daun bulat telur, ellips dengan ujung meruncing bagian bawah berlilin. Bagian bunga yang tumbuh tidak tumbuh tidak sempurna membentuk gada. Buah buni warna hijau, biji berbentuk spul, beralur membujur. Umbinya bisa dimakan. Tanaman yang biasanya hidup di tempat lembab atau rawa-rawa (Tjitrosoepomo, 1988). Rasanya manis dan pedas, bersifat netral. Tanaman ini sedikit toksik, berkhasiat sebagai antiradang, mengurangi bengkak dan astringen (Dalimartha, 2006).
2.2.3 Manfaat
Di beberapa daerah/propinsi tanaman talas telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, diversifikasi pangan maupun bahan pakan ternak serta bahan baku industri. Tanaman talas memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena hampir sebagian besar bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk dikonsumsi manusia. Tanaman talas yang merupakan penghasil karbohidrat berpotensi sebagai suplemen/substitusi beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya.
Talas mempunyai manfaat yang besar untuk bahan makanan utama dan substitusi karbohidrat di beberapa Negara termasuk di Indonesia . Selain itu sebagai bahan baku industry dibuat tepung yang selanjutnya diproses menjadi makanan bayi (di USA) kue (di Philippina dan Columbia) serta roti (di Brazilia) sementara di Indonesia dibuat menjadi makanan enyek-enyek, dodol talas, chese stick talas dan juga untuk pakan ternak (www.deptan.go.id).
Menurut Dalimartha (2006), umbi talas dapat digunakan untuk mengobati TBC kulit (scrofula), radang kulit bernanah, psoriasis, tumor dirongga perut, berak darah, keseleo, ketombe, bisul, tersiram air panas, luka bakar dan tukak peptik.
2.2.4 Kandungan Nutrisi
Talas merupakan sumber pangan yang penting karena selain merupakan sumber karbohidrat, protein dan lemak, talas juga mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obatobatan. Sebagai pengganti nasi talas mengandung banyak karbohidrat dan protein yang terkandung
dalam umbinya sedangkan daunnya dipergunakan sebagai sumber nabati. Komposisi zat yang terkandung dalam 100 gram talas dapat dilihat pada Tabel berikut :
Komponen | Satuan | Kandungan Ubi Talas |
Energi | Kal | 120 |
Protein | g | 1,5 |
Lemak | g | 0,3 |
Karbohidrat | g | 28,2 |
Kalsium | mg | 31,0 |
Fosfor | mg | 63,0 |
Besi | mg | 0,7 |
Vitamin C | mg | 2,0 |
Vitamin B1 | mg | 0,05 |
Air | g | 69,2 |
Bagian yang dimakan | % | 85,0 |
2.2.5 Jenis-Jenis Talas (Colocasia esculenta [L] Schott)
a. Talas Bogor
Salah satu jenis talas yang digemari orang ialah Colocasia esculenta L. Schott atau talas bogor . Bedanya dengan kimpul jenis ini mempunyai daun yang berbentuk hati dengan ujung pelepah daunnya tertancap agak ketengah helai daun sebelah bawah. Warna pelepah bermacam-macam. Bunga terdiri atas tangkai seludang dan tongkol. Bunga betinanya terletak di pangkal tongkol, bunga jantan disebelah atasnya, sedang diantaranya terdapat bagian yang menyempit. Pada ujung tongkolnya terletak bunga-bunga yang mandul, umbinya berbentuk silinder sampai agak membulat. Talas Bogor ini mengandung kristal yang menyebabkan rasa gatal. Terdapat keanekaragaman pada bentuk daun, warna pelepah, bentuk dan rasa umbi serta kandungan kristal. Untuk pertumbuhan talas yang baik diperlukan tanah yang kaya akan humus dan berdrainase baik.
b. Talas Belitung (Kimpul)
Talas belitung dengan nama ilmiah Xanthosoma sagitifolium ini termasuk famili Areacea dan merupakan tumbuhan menahun yang mempunyai umbi batang maupun batang palsu yang sebenarnya adalah tangkai daun. Umbinya digunakan sebagai bahan makanan dengan cara direbus ataupun digoreng.
c. Talas Padang
Talas padang , Colocasia gigantea Hook F., hampir sama dengan jenis lainnya yang semarga, ialah Colocasia esculenta. Perbedaannya ialah pada ukuran pohonnya yang lebih besar, bisa mencapai tinggi 2 meter dan tangkai daunnya yang ditutupi lapisan lilin putih, serta urat-urat daunnya yang lebih kasar. Umbi induknya cukup besar, akan tetapi tidak enak dimakan (www.deptan.go.id).
2.3 Diversifikasi Pangan
Diversifikasi pangan adalah upaya peningkatan konsumsi aneka ragam pangan non beras dengan prinsip gizi seimbang. Gizi seimbang adalah gizi yang mengandung cukup sumber karbohidrat, protein, lemak dan mencukupi kebutuhan kalori sesuai standar kebutuhan hidup sehat sebesar 2200 kkal/kap/hari (Simon, 2008).
Pengertian penganekaragaman pangan mencakup peningkatan jenis dan ragam pangan, baik dalam bentuk komoditas (bahan pangan), pangan semi-olahan dan olahan, maupun bentuk pangan yang siap saji. Pendekatan penganekaragaman
tersebut dalam program pembangunan nasional dikenal dengan istilah diversifikasi horisontal dan vertikal. Melalui pengembangan anekaragam budidaya pertanian (diversifikasi horisontal) akan dihasilkan beragam pangan pokok seperti singkong, ubi, Jagung, garut, sukun, sagu, uwi, ganyong dan sebagainya. Sedangkan dengan pengembangan aneka produk pangan olahan akan dihasilkan produk seperti tepung Instan, kue, cereal breakfast, biskuit, cake, dan sebagainya (diversifikasi vertikal) (dodik briawan,dkk, 2004).
BAB 3. METODE PENULISAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian karya tulis ilmiah ini adalah penelitian experimental non laboratoris dimana masalah di kaji dan di telusuri sari pengamatan secara langsung dan melalui studi pustaka dari literatur yang ada.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium IPA SMA Negeri 1 Tanggul Waktu penelitian tanggal 3-10 Mei 2010.
3.3 Sumber Data
Studi pustaka dilakukan di SMA NEGERI 1 TANGGUL dengan media teknologi informasi internet dan juga melakukan praktek secara langsung (eksperimen).
3.4 Metode Perolehan Data
Dokumentasi : cara pengambilan data dari sumber tertulis
Observasi : cara pengambilan data dengan pengamatan secara langsung
3.5 Alat dan Bahan Penelitian
a. Alat
Baskom
Alat pengukus
Pisau
Blender
Gelas ukur
b. Bahan
Gula
Vanili
Air
3.6 Prosedur Penelitian
1) Langkah awal yang dilakukan yaitu mencuci ubi talas sebanyak 200g sampai bersih.
2) Kemudian mengukus ubi talas tersebut dalam dandang + 30 menit. Untuk melihat ubi tersebut matang atau tidak, tusuk ubi talas dengan garpu. Apabila daging ubi empuk maka ubi tersebut sudah matang.
3) Setelah matang ubi diletakkan dalam wadah dan didinginkan selama beberapa menit sambil dikupas kulitnya.
4) Setelah dingin ubi dipotong-potong, kemudian diblender sampai halus dengan menambahkan air sebanyak 100cc.
5) Kemudian menyiapkan 550cc air dalam panci, lalu memasukkan ubi tersebut sambil diaduk sampai menyatu dengan air.
6) Selama pengadukan tersebut, ditambahkan vanili dan 50g gula.
7) Tunggu sampai mendidih 500C, dengan di aduk terus menerus.
8) Setelah mendidih, cairan susu ubi talas tersebut diangkat dan didiamkan selama beberapa menit.
9) Kemudian susu ubi yang telah dingin tersebut disaring, setelah itu diamkan hingga dingin
10) Susu ubi talas siap dihidangkan.
3.7Alur Penelitian











Susu ubi talas
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Susu ubi talas yang dihasilkan berwarna putih kecoklatan.Rasa dari susu ubi talas manis dan terasa ubi namun tidak terasa gatal di lidah dan tenggorokan.Setiap 200 g ubi talas menghasilkan 600 ml susu ubi talas.Susu ubi talas ini dapat bertahan selama 1 hari,apabila disimpan dalam lemari pendingin dapat bertahan selama 3 hari.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Manfaat Susu Ubi Talas
Didalam program diversifikasi pangan karena merupakan salah satu tanaman sumber penghasil karbohidrat non beras dari golongan umbi-umbian selain ubi kayu dan ubi jalar yang memiliki peranan cukup penting untuk penganekaragaman pangan. Kebutuhan karbohidrat dari tahun ke tahun senantiasa
mengalami peningkatan sebagai akibat meningkatnya laju pertumbuhan jumlah penduduk. Penyediaan karbohidrat yang hanya bersumber dari beras saja tidak dapat mencukupi kebutuhan sehingga untuk mewujudkan ketahanan pangan perlu didukung melalui usaha peningkatan produksi umbi-umbian dan salah satu diantaranya talas.
Umbi talas sangat bermanfaat sebagai bahan makanan tambahan maupun sebagai penyangga bahan pangan. Tanaman talas telah dikenal lama oleh masyarakat luas sebagai bahan makanan dan bahkan telah menjadi komoditas perdagangan. Di beberapa daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Timur dan beberapa daerah lainnya umbi talas telah menjadi industri rumah tangga (home industry) dalam bentuk ceriping, talas goreng, talas rebus, kolak dan sebagainya sehingga memiliki nilai ekonomi yang baik dan menguntungkan bagi para petani maupun pedagang yang mengusahakannya.
4.2.2 Pemenuhan Asupan Gizi Ubi Talas Bagi Tubuh
Ubi talas, berdasarkan kandungan gizinya yang tinggi seperti Karbohidrat, Kalsium, dan Fosfor maka dapat dipastikan manfaat yang dimiliki juga besar. Salah satu contoh manfaat dari ubi talas ini adalah sebagai bahan pengganti pangan. Selama ini bahan pangan hanya didasarkan pada nasi atau beberapa bahan lain. Walaupun ada beberapa diantara ubi-ubian sebagai pengganti, namun dari segi pengolahan masih terbatas pada rebusan, kukusan, atau gorengan. Untuk lebih memudahkan dalam penyerapan tersebut bagi tubuh maka, ubi-ubian khususnya ubi talas lebih dispesifikasikan kedalam bentuk susu. Dalam bentuk susu, gizi ubi talas tetap dapat dimanfaatkan oleh tubuh tanpa dengan mengurangi khasiat kandungannya. Salah satu zat yang berperan penting bagi tubuh ialah karbohidrat.
Karbohidrat dalam susu ubi talas mempunyai manfaat utama yang tidak dapat digantikan oleh zat lain, salah satunya sebagai penghasil energi. Karbohidrat juga merupakan kalori terbesar kedua setelah lemak. Karena karbohidrat dapat menghasilkan kalori, yang mana setelah mengalami pembakaran dalam tubuh berubah menjadi sumber energi. Dapat diartikan bahwa karbohidrat merupakan bahan dasar untuk menghasilkan energi utama bagi tubuh.
Susu ubi talas memiliki keunggulan dalam memberi asupan gizi khusunya kalori sebagai penghasil energi tubuh. Kalori didapat dari besarnya karbohidrat yang dikandung susu ubi talas dan menghasilkan kalori berdasarkan perbandingan hingga mencapai 2:1 dengan susu sapi. Sedangkan susu sapi sendiri memiliki keunggulan kalori dari susu kedelai. Jadi, susu ubi talas dalam pemanfaatannya untuk memenuhi energi tubuh lebeh berpotensi besar disbanding dua jenis susu lainnya. Berdasarkan besar karbohidrat, selain menghasilkan manfaat tersebut susu ubi talas juga dapat menyeimbangkan asam dan basa dalam tubuh, sebagai pengatur metabolisme dalam tubuh, dan pengganti jaringan tubuh yang rusak.
4.2.3 Keunggulan Susu Ubi Talas
Susu ubi talas memiliki banyak keunggulan daripada yang lain.Dengan wujud menjadi susu, talas lebih nyaman di konsumsi yang di imbangi dengan kandungan gizi yang tinggi. Beragam kandungan baik yang di miliki oleh susu ubi talas ini, di banding dengan yang lain susu ini cukup baik dengan susu kedelai, susu sapi,susu ubi jalar merah .
Dari perbandingan dengan susu kedelai karbohidrat,lemak,dan fosfor lebih unggul susu ubi talas. Bila di bandingkan dengan susu sapi, susu ubi talas memiliki keunggulan dalam karbohidrat,lemak,Vit B1 dan Vit C. Sedangkan dengan susu ubi jalar merah kalori, karbohidrat, besi, kalsium lebih unggul susu ubi talas.
Perbandingan kandungan gizi per 100 g susu ubi talas terhadap susu sapi, susu kedelai, susu ubi jalar merah dapat di lihat pada table berikut ini.
No. | Kandungan Gizi | Susu Ubi Talas | Susu Kedelai | Ubi Jalar Merah | Susu Sapi |
1. | Kalori | 120 kal | 41 kkal | 76 kal | 61 kkal |
2. | Protein | 1,5 g | 3,5 g | 1,57 g | 3,2 g |
3. | Lemak | 0,3 g | 2,5 g | 0,05 g | 3,5 g |
4. | Karbohidrat | 28,2 g | 5 g | 17,6 g | 3,3 g |
5. | Kalsium | 31 mg | 50 mg | 30 mg | 143 mg |
6. | Fosfor | 63 mg | 45 mg | - | 694 mg |
7. | Besi | 0,7 mg | - | 0,61 mg | 1,7 mg |
8. | Vitamin C | 2 mg | 22,7 mg | - | 1 mg |
9. | Vitamin B1 | 0,05 mg | 0.08 mg | - | 0,03 mg |
Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
§ Ubi talas mengandung gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, diantaranya: karbohidrat, kalsium, fosfor, dsb.
§ Dalam bentuk susu, ubi talas tetap memiliki peran yang penting bagi tubuh karena kandungan gizinya tidak bekurang.
§ Beberapa manfaat utama susu ubi talas adalah sebagai penghasil energi utama, menyeimbangkan asam dan basa dalam tubuh, dapat mengatur metabolismi tubuh, dan menggantikan jaringan tubuh yang rusak.
§ Bila dibandingkan dengan susu ubi jalar, susu kedelai, dan susu sapi, ternyata susu ubi talas tidak kalah baik.
4.4 Saran
Saran yang dapat dikemukakan antara lain:
§ Pemerintah diharapkan dapat memperhatikan sumber daya sekecil apapun, dan mampu mengangkatnya sebagai sumber perekonomian dan pembuka lapangan kerja baru.
§ Masyarakat diharapkan jeli dalam melihat peluang usaha yang ada di lingkungannya dan memperhatikan sumber daya alam sekelilingnya, sebagai salah satu contoh adalah ubi talas ini.
§ Masyarakat khususnya siswa, dihimbau agar dapat manghasilkan suatu karya-karya baru yang diambil dari hal-hal yang kurang diperhatikan supaya menjadi bernilai.

DAFTAR PUSTAKA
. 2007. Terbuka, Peluang Pasar Ubi Jalar dan Talas ke Jepang. [serial online]. www.kapanlagi.com. [28 April 2010]
. 2008. Depkes: Susu Salah Satu Sumber Gizi Terlengkap. [serial online]. www.beritasore.com. [28 April 2010]
. 2009. Susu Prebiotik dari Ubi Jalar Merah. [serial online]. www.kompas.com. [28 April 2010]
Arifa, Amalia D. 2008. Uji Efek Antiulcer Infusa Umbi Talas (Calocasia Esculentum Schott) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta .
Dalimartha, Setiawan. 2004. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia . [serial online]. www.pdpersi.co.id. [28 April 2010]
Purwanto, Harry. 2008. Kedelai Mahal, Tempe di Lumajang Dicampuri Pepaya. [serial online]. www.surabaya.detik.com. [28 April 2010]
Soenardi, Tuti. 2010. Hidangan dari Talas. [serial online]. www.kompas.com. [28 April 2010]
Yustiani, Ika. 2005. Pemanfaatan Tepung Talas Sebagai Subtitusi pada Pembuatan Kue Sagon. Semarang : Fakultas Teknik, UNNES.
Ternyata susu ubi talas bisa di jadikan alternatif stelah susu sapi
BalasHapusgood idea^^
BalasHapusITU CARA PENYAJIANNYA SETELAH DIDIDIHKAN LALU DISARING APAKAH LANGSUNG DIMINUM ATAY DITAMBAH AIR LAGI ?
BalasHapus*mohondijawab_^
Setelah didihkan tambah gula, lalu saring. Dinginkan lalu minum.
BalasHapusCaesar Casino Review (2021) - Shootercasino
BalasHapusCaesar Casino is an international brand and is a respected online casino that 제왕카지노 is popular with online players from the งานออนไลน์ continent of Europe and Asia. Rating: 2.9 · Review by shootercasino.com 메리트카지노총판